Mengumpulkan Makna firmanNya dalam Al baqarah:272 (5-habis)

| | 0 komentar


Bagian 5- Sedekahnya Seorang Muslim

Diriwayatkan oleh Abu Huzaifah, Ibnul Mubarak, Abu Ahmad Az-Zubairi, dan Abu Daud Al-Hadrami, dari Sufyan (yaitu As-Sauri). Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnul Qasim ibnu Atiyyah, telah menceritakan kepadaku Ahmad ibnu Abdurrahman ayahku telah menceritakan kepadaku dari ayahnya; Asy'aS ibnu Ishaq telah menceritakan kepada kami dari Ja'far ibnu Abdul Mugirah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Saw., bahwa Nabi Saw. memerintahkan agar janganlah diberi sedekah kecuali orang-orang yang memeluk Islam, hingga turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya:

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk.(Al-Baqarah: 272), hingga akhir ayat.

Setelah ayat ini turun, maka Nabi Saw. memerintahkan memberi sedekah kepada setiap orang yang meminta kepadamu dari semua kalangan agama. Dalam hadis Asma binti As-Siddiq akan dijelaskan masalah ini, yaitu dalam tafsir firman-Nya:

Allah tidak melarang kalian (untuk berbuat baik dan berlaku adil)terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. (Al Mumtahanah: 8)

Mengumpulkan Makna firmanNya dalam Al baqarah:272 (4)

| | 0 komentar


Bagian 4- Hikmah Adanya Kesesatan dan Kewajiban Berusaha Menggapai Hidayah

Terulang-ulang dalam Al-Qur’an dijadikannya amalan yang ada pada qalbu dan anggota badan sebagai sebab hidayah atau sebab kesesatan. Sehingga pada qalbu dan anggota badan ini terdapat amalan-amalan yang membuahkan datangnya petunjuk, layaknya hubungan sebab akibat. Demikian pula kesesatan.
Amal kebaikan membuahkan hidayah. Seiring bertambahnya amal kebaikan maka hidayah pun akan meningkat. Sementara amal kejahatan sebaliknya. Hal itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai amal kebaikan sehingga memberikan balasan atasnya dengan hidayah dan keberuntungan, serta membenci amal kejahatan dan membalasinya dengan kesesatan dan kesengsaraan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai kebaikan dan mencintai para pemeluknya sehingga mendekatkan qalbu mereka kepada-Nya seukuran kebaikan yang mereka lakukan. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga membenci kejahatan dan para pemeluknya sehingga menjauhkan qalbu mereka dari-Nya seukuran dengan kejahatan yang melekat pada dirinya. Yang mendasari prinsip ini di antaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
الم. ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Alif Laam Miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 1-2)

Mengumpulkan Makna firmanNya dalam Al baqarah:272 (3)

| | 1 komentar


Bagian 3- Perjuangan Meraih Hidayah


Allah ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُون
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang akan mendapatkan keamanan dan merekalah orang yang mendapatkan hidayah.” (QS. Al An’aam [6]: 82)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud,
لَمَّا نَزَلَتْ {الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ} قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّنَا لَا يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ لَيْسَ كَمَا تَقُولُونَ {لَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ} بِشِرْكٍ أَوَلَمْ تَسْمَعُوا إِلَى قَوْلِ لُقْمَانَ لِابْنِهِ {يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ}
“Ketika turun ayat, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman.” Kami (para sahabat) mengatakan, “Wahai Rasulullah. Siapakah di antara kita ini yang tidak melakukan kezaliman terhadap dirinya ?”

Maka Rasulullah pun menjawab, “Maksud ayat itu tidak seperti yang kalian katakan. Sebab makna, “Tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman” adalah (tidak mencampurinya) dengan kesyirikan. Bukankah kalian pernah mendengar ucapan Luqman kepada puteranya, “Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, karena sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang sangat besar.”

Menurut para sahabat ayat ini berlaku umum mencakup semua bentuk kezaliman. Sehingga mereka menyangka kezaliman terhadap diri sendiri pun tercakup dalam syarat untuk mendapatkan keamanan dan hidayah yang disebutkan oleh ayat ini. Artinya orang yang menzalimi dirinya (dengan berbuat maksiat, pent) tidak akan termasuk orang yang mendapatkan rasa aman dan petunjuk. Sehingga hal ini tentu memberatkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab musykilah yang muncul dalam pikiran para sahabat dengan menjelaskan bahwa kezaliman yang benar-benar melenyapkan anugerah keimanan dan petunjuk adalah kezaliman yang berupa kesyirikan. Sebab dengan berbuat syirik seorang hamba telah berani menujukan ibadah kepada sesuatu yang tidak berhak menerimanya.

Mengumpulkan Makna firmanNya dalam Al baqarah:272 (2)

| | 0 komentar


Bagian2 - Manusia senantiasa membutuhkan hidayah

Hidayah itu ada dua macam: hidayah berupa keterangan (hidayatul irsyad wal bayan) dan hidayah berupa pertolongan (hidayatut taufiq wal ilham). Kedua macam hidayah ini bisa dirasakan oleh orang-orang yang bertakwa. Adapun selain mereka hanya mendapatkan hidayatul bayan saja. Artinya mereka tidak mendapatkan taufiq dari Allah untuk mengamalkan ilmu dan petunjuk yang sampai kepada dirinya. Padahal, hidayatul bayan tanpa disertai taufiq untuk beramal bukanlah petunjuk yang hakiki dan sempurna.

Maka wajarlah jika Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Seorang ‘alim (orang yang berilmu) itu masih dianggap jahil (bodoh) selama dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila dia sudah mengamalkan ilmunya maka barulah dia menjadi seorang yang benar-benar ‘alim.”
Hidayah atau petunjuk adalah perkara yang dibutuhkan oleh setiap orang. Karena demikian pentingnya hal ini, sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk meminta petunjuk kepada Allah minimal 17 kali dalam sehari semalam di setiap raka’at shalat yang kita kerjakan. Yaitu dengan doa yang terdapat dalam surat al-Fatihah,
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيم
“Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah [1]: 6)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan sebuah riwayat dari Maimun bin Mihran dari Ibnu ‘Abbas bahwa makna shirathal mustaqim adalah Islam, tafsiran serupa dikatakan oleh beberapa orang sahabat yang lain. Sedangkan menurut Mujahid yang dimaksud dengan shirathal mustaqim adalah kebenaran (lihat Tafsir Ibnu Katsir, I/36).

Mengumpulkan Makna firmanNya dalam Al baqarah:272 (1)

| | 0 komentar


Bagian1- Hidayah di tangan Allah

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allahlah yang memberikan petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). (Al Baqarah: 272)

Abu Abdur Rahman An-Nasai mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdus Salam ibnu Abdur Rahim, telah menceritakan kepada kami Al-Faryabi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Ja'far ibnu Iyas, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa mereka (kaum muslim pada permulaan Islam) ddak suka bila nasab mereka dikaitkan dengan orang-orang musyrik. Lalu mereka meminta, dan diberikan keringanan kepada mereka dalam masalah ini. Maka turunlah ayat tersebut.

Ayat tersebut merupakan jawaban/penjelasan atas rasa tidak senang kaum muslimin permulaan Islam jika nasab mereka dikaitkan dengan orang musyrik. Allah memberikan penjelasan bahwa hanya Dia lah yang memberikan petunjuk bagi siapa yang dikehendakinya. Hidayah tidak dipengaruhi oleh faktor nasab/keturunan/kekerabatan. Hidayah adalah nikmatnya yang agung yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Meskipun demikian, kita dapati sebagian orang yang menyepelekan hidayah yang agung ini atau menyia-nyiakannya. Betapa banyak di antara mereka yang telah diberikan hidayah oleh Allah untuk memeluk agama Islam, mengucapkan dua kalimat syahadat, menjalankan sholat, membayarkan zakat, berpuasa Ramadhan, bahkan bisa menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit di antara mereka yang tidak menyadari betapa besar anugerah yang Allah berikan kepada mereka. 

Sudahkah Kita Ikhlas?

| | 0 komentar



Pernah dengar kalimat ini, ?
"Menasihati itu harus dari hati, sebab hati hanya bisa disentuh dengan hati"

Walaupun kalimat tersebut abstrak, tapi saya menyetujuinya, juga barangkali sebagian besar pembaca setuju atas pernyataan itu. Akan tetapi, sebagian mungkin masih merasa maknanya sangat abstrak dan sulit untuk dipahami. Nah, semalam, saya mendengarkan sebuah rekaman kajian yang berjudul "Berdakwah dengan Hati". Materi tersebut terdiri dari beberapa part rekaman file mp3. Dan yang baru sempat saya dengarkan adalah file part 1, yang menerangkan tentang ikhlas dalam berdakwah.

Ya, ikhlas. Itulah penjelasan dari kalimat hati hanya dapat disentuh dengan hati, khususnya dalam rangka nasihat-menasihati. Kita tahu bahwa ikhlas itu letaknya di dalam hati, dan hanya hati dalam kondisi sehat lah yang dapat mencapai ikhlas -biidznillah-. Ustad Abdullah Zen dalam kajian tersebut menerangkan mengenai ikhlas dalam berdakwah. Ikhlas dapat membuat nasihat atau ajakan lebih diterima oleh objeknya. 

OSPEK

| | 0 komentar



Kata ospek pastinya sudah tidak asing lagi terdengar. Selama ini, ospek masih identik dengan kekerasan dan hal-hal yang negatif. Banyak civitas akademika yang serta merta tidak menyukai ospek. Alasannya tentu saja takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih-lebih dari mereka, orang tua mereka lebih banyak yang antipati terhadap kegiatan ospek. Namun, apakah ospek memang benar tidak bermanfaat sama sekali.

Saya sendiri bersikap tidak menentang tetapi juga tidak terlalu mengapresiasi. Tidak semua dari ospek itu negatif, bahkan menurutku begitulah sebagian gambaran kehidupan. Masih teringat sekali, nasihat dari ketua OSIS pada waktu aku mengikuti LDK di SMA. Ia berkata kepada kami, kenapa ketika ospek semua seolah salah meskipun sudah benar tetap sering disalahkan. Dan inilah yang ia sampaikan : "Nanti ketika kalian sudah terjun dalam kehiidupan bekerja maupun bermasyarakat, mungkin kalian akan mendapatkan keadaan seperti itu. Ketika kalian sudah berusaha optimal, sudah memberikan yang terbaik, tetapi tetap menerima caci maki, atau paling tidak koreksi. "

KAMI SEDANG BERSIAP WUKUF (Menyoal Puasa Arafah)

| | 0 komentar

by Ketua Forpek Madinah on Sunday, November 14, 2010 at 8:20pm

Secara ilmiyah, perhitungan selisih jam antara Saudi dengan wilayah Indonesia hanya sekitar 4 jam. Dalam kalender Islam, pergantian hari/tanggal adalah selepas maghrib. Saat ini di Saudi baru akan masuk waktu ashar (saat ini baru jam 15:25) dan di dalam kalender menunjukkan tanggal 8 Dzulhijah. Jadi selepas maghrib nanti telah masuk tanggal 9 Dzulhijah, sedangkan di Indonesia saat pergantian itu sekitar pukul 10 malam.

Terkait pelaksanaan puasa Arafah sebagai barikut:

1. Telah berlalu penjelasan bahwasannya puasa ‘Arafah disunnahkan hanya bagi mereka yang tidak melaksanakan wuquf di ‘Arafah. Ini mengandung pengertian bahwa puasa ‘Arafah ini terkait dengan pelaksanaan ibadah haji/wuquf. Jika parahujjaj telah wuquf, maka pada waktu itulah disyari’atkannya melaksanakan puasa ‘Arafah bagi mereka yang tidak melaksanakan haji. 

Sudahkah Kita Berbakti Pada Orang Tua?

| | 0 komentar


Alloh yang Maha Bijaksana telah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Bahkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dalam Al Qur’an digandengkan dengan perintah untuk bertauhid sebagaimana firman-Nya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” (Al Isro’: 23)

Selimut Cemas dari Merapi

| | 0 komentar


Ketahuilah kawan, tidak ada tempat yang aman secara hakiki. Memang jogja (khususnya utara) sedang dirundung musibah. Efek meletusnya gunung merapi membuat orang orang panik. Tapi, kok ya ada juga ya yang gak punya perasaan malah memanfaatkan situasi seperti ini, menjual barang kebutuhan dengan harga tinggi ataupun yang menyebarkan hoax macam-macam.

Saya dengar kawan-kawan panik dan banyak yang pulang kampung, ataupun sekedar berpindah tempat untuk mengungsi. Meski secara logis hal itu belum tentu baik pengaruhnya, baik secara proses maupun hasilnya, tetapi ini wajar secara kemanusiaan. Sebab secara perasaan akan mendapatkan rasa yang lebih tenang bila dekat dengan keluarga. Mungkin, bila aku di posisi mereka pun begitu.

Kepanikan dan kecemasan menjadi tidak wajar jika ada unsur memaksakan diri dan mengada-ada. Memaksakan diri untuk mengungsi dengan cara apapun, dan mengada-ada semisal rumahnya berada jauh di radius batas aman tetapi tetap mau mengungsi ke luar kota (atau bahkan ke luar negeri?)Padahal, seperti kalimat di awal, tidak ada tempat yang aman secara hakiki. Setidaknya menurut saya begitu.

Pengen Punya Tipi

| | 0 komentar

Selepas menyelesaikan pelajaran membaca bahasa Inggris alias "reading", terjadilah sebuah percakapan antara siswa dan guru
Siswa1 :"Ammah, ammah punya tv gak di rumah?"
Guru  : "Ada"
Siswa1 : " Enak ya ammah kalau punya tv di rumah"
Guru sengaja diam untuk mendapat respon siswa yang lain. Tak berapa lama kemudian, siswa lain menimpali 
Siswa 2: " Enak apanya, bosen tau isinya itu-itu aja"
Siswa kembar: " Iya sama aja punya tv ga punya tv, isinya gitu-gitu aja"

Ok, saya  bukan hendak menulis skenario dialog, drama apalagi opera sabun. Potongan dialog di atas tidak lain tidak bukan terjadi di kelas saya. Dalam tulisan ini yang hendak saya kritisi adalah pemahaman dan pola pendidikan. Sekaligus semoga bisa menjadi penjelas atas diskusi yang telah berlangsung antara saya dan seorang teman saya tentang "haramnya tv".

Modifikasi Background Blog Kamu

| | 0 komentar

Sumber-sumber berikut dapat membantu kamu dalam modifikasi blog kamu...

Di manakah Allah? (bag2. Penetapan Ketinggian Allah)

| | 0 komentar

Setelah sebelumnya telah dijelaskan mengenai Allah yang bersemayam di atas Arsy, pada bagian ini akan dibahas mengenai ketinggian Allah. Ketinggian Allah meliputi dua macam ketinggian yaitu :
1. Ketinggian abstrak atau maknawi yang bersifat tetap bagi Allah
2. Ketinggian Dzat yang juga merupakan sifat yang telah ditetapkan oleh Ahlussunnah dengan dalil-dalil yang menunjukkannya.
  • Dalil kitab/ Al Quran
1. Allah menyebutkan ketinggiannya



Nugget Ayam

| | 0 komentar

Pada suatu hari di jaman baheula -karena sekarang mbak ayu sudah menikah- seharian aku bermain masak-masakan dengan mbak ayu (maksude masak tenanan). Waktu itu kami menghabiskan waktu sepertinya lebih dari 12 jam untuk mencoba 3 resep -padahal kami cuma berdua aja :p- dalam sehari (mulai dari menentukan resep yang ingin diuji coba, berbelanja lalu memasaknya). Alhasil, kami baru selesai masak lewat pukul 10 malam ditambah bonus "deg-deg an" akibat "ulah" si tabung gas warna ijo itu.. Dari tiga resep yang kami uji coba, 2 resep Alhamdulillah berhasil dan satu resepnya kami belum beruntung, hehe.. Salah satu dari resep yang berhasil itu adalah membuat nugget ayam yang berikut akan saya share.

Iseng (bagian2)

| | 0 komentar

Pada iseng sesi dua ini, aku coba translate kalimat-kalimat so sweet ... (halah :p)

Aku cinta kamu
أحبك 

Dan aku di sini menunggumu
وأنا هنا لإنتظارك

Modifikasi blog dan Posting (1)

| | 0 komentar

Berikut ini beberapa link yang insya Allah dapat memandu dalam modifikasi postingan blog kamu,

Cara membuat spoiler di blogspot
           cek it!
Menambahkan emoticon
          cek it!
Modifikasi background, banner dsb
          cek it!
      ok, semoga bermanfaat ya....

      Di manakah Allah ? (bag1. Allah bersemayam/meninggi di atas Arsy)

      | | 1 komentar

      Pernahkah terbesit pertanyaan di manakah Allah? Atau sebaliknya kita ditanya tentang keberadaan Allah. Lalu, sudahkan kita bisa menjawabnya dengan benar? Sebagian orang berkata Allah ada di mana-mana, atau bahkan ada yang berkata Allah menyatu dengan diri. Sudah tahukah bahwa sebenarnya Allah sendiri menjelaskan keberadaan Nya di dalam firman Nya, bahwa Allah bersemayam di atas arsy. Ya, Allah berada di atas langit, IA bersemayam di atas Arsy, sebagaimana dikatakan :
      إن ربكم الله الذي خلق السموات والارض في ستة ايام ثم استوى على العرش  -الاعرف 54
      الله الذي رفع السموات بغير عمد ترونها ثم استوى على العرش وسخر الشمس والقمر كل يجري لاجل مسمى يدبرالامريفصل الايات لعلكم بلقاء ربكم توقنون  -الرعد2
      الرحمن على العرش استوى  -طه5
      Al A'raf 54.  Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
      Ar Ra'd 2.  Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
      Thaha 5.  (yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy

      Imam Bukhari teaching tajweed and qiraat

      | | 0 komentar

      Iseng (bagian1)

      | | 2 komentar

      Lagi pengen iseng nyoba ngartiin slogan-slogan ke bahasa arab nih.
      (mohon koreksian dari teman-teman yang menguasai bahasa arab ^^)

      PLN
      listrik untuk kehidupan yg lebih baik
      ‏‫‏‫‏‫‏‫‏‫‏‫‏كهرباء ‫لأفضل الحياة

      Pertamina
      kerja keras adalah energi kita
      شديد العمل قوتنا

      Telkom
      Setia melayani anda
      نخدمكم بإخلاص

      10 Filosofi Hidup orang Jawa

      | | 2 komentar

      Suka saja, saya dapat dari akun Jogja di fb dan ingin share... (lagi males menjelaskan satu per satu, hehe.. dibaca aja ya!)


      10 Filosofi Hidup orang Jawa

      1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)

      2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

      3. Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)

      4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

      5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

      Mengenal Nasab Rasulullah -shallallahu 'alaihi wassalam-

      | | 0 komentar

      Sering tanpa kita sadari kita telah menghapal banyak nama, entah itu tokoh ilmuwan, pahlawan maupun artis-artis yang sebenernya ga penting untuk dihapal. Kadang saya pun berpikir, andai saja ada sebuah alat yang bisa men-delete data-data ga penting dalam memory otakku. Begitu banyaknya nama yang tanpa kita sadari telah kita hapal, tak jarang kita malah sangat sedikit mengetahui sejarah Rasulullah Muhammad sallallahu 'alaihi wassalam yang tak kurang dari 9 kali sehari semalam kita mengaku-ngaku atas komitmen kita dalam ucapan syahadat (pada tasyahud shalat-shalat kita). Untuk itu saya mencoba untuk memaksakan diri menyelami lembaran-lembaran shirah beliau sallallahu 'alaihi wassalam (tentu dengan penuh perjuangan, bayangkan 5 halaman terbaca tidurnya hampir 45 menit, hehe..). Berikut bagian pertama hasil resume yang coba saya buat dari hasil belajar saya. 
      Secara ringkas, nasab beliau -shallallahu 'alaihi wassalam- dari kakek beliau adalah sebagai berikut:

      Tidak Ada Wanita Yang Bisa Sempurna

      | | 1 komentar

      Barangkali kita sering mendengar kalimat "No body's perfect". Yup,itu memang benar, akan tetapi setelah kupikirkan lebih lanjut, aku lebih suka memberi judul tulisan ini "Tidak Ada Wanita Yang Bisa Sempurna". Kenapa gitu? Saya akan coba menjelaskannya, hasil riset kecil-kecilan (hahaha..sok nggaya!) yang sudah saya lakukan. Kesempurnaan seorang wanita, bisa jadi meliputi faktor-faktor berikut : Paras/kecantikan rupa dan badan, Cerdas otaknya/ suka belajar/ pintar (secara akademis), Pintar dalam hal agamanya (banyak hapalan dll),Cerdas emosional, Pinter ngurus rumah (masak, dll dsb), Baik perangainya/akhlaqnya.
      Ketahuilah, bahwasanya semua itu tidak mungkin untuk bisa dimiliki seorang wanita. Bukan tidak dimiliki, karena menurut saya semua wanita diberi bekalan potensi yang sama oleh Allah, termasuk potensi-potensi yang saya sebutkan tadi. Akan tetapi, Allah Yang Maha Sempurna menjadikan kemampuan masing-masing berbeda satu sama lain. Ada yang dimudahkan dalam hal yang satu, ada yang dimudahkan dalam hal lainnya. Misal soal kecantikan dan keindahan secara fisik, hal ini membutuhkan dukungan materi (selain kemauan dan waktu yang cukup) agar wanita bisa mengoptimalkan potensi tersebut. Tetapi wanita yang cerdas akan lebih memilih untuk memanfaatkan waktunya bagi hal lain.Begitu juga dengan latar belakang yang berbeda akan secara tidak langsung memengaruhi wanita tersebut lebih mementingkan hal yang mana untuk dioptimalkan. Terkait dengan itu semua, faktor waktu memberikan keterbatasan, dimana 1 hari setiap manusia hanya punya 24 jam, 18 jam setelah dikurangi waktu tidur, ambil saja 16 jam efektif.
      Bicara panjang lebar di atas, sebenarnya saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa semua wanita mempunyai potensi yang sama, yang kemudian dipengaruhi oleh berbagai faktor akan melahirkan watak dan karakter yang berbeda dan hal inilah yang menyebabkan perbedaan optimalisasi potensi satu dan lainnya. Bagi para wanita, termasuk diri saya sendiri, semoga kita bisa memaksimalkan bekal waktu yang kita punya untuk mengoptimasi diri kita dengan berbagai potensi yang telah dianugerahkan oleh Nya. Bagi para pria, harap catat hal ini sebagai pertimbangan dalam menilai kaum hawa. Semuanya, berbalik pada hati.

      الطفل المعجزة في حفظ القرآن الكريم

      | | 0 komentar

      Tak Sekedar Kata

      | | 0 komentar

      Palestina dan negara-negara senasib selalu mengambil simpatik banyak orang dari berbagai penjuru dunia, terutama umat muslim. Ukhuwah alias persaudaraan telah menciptakan sebuah kedekatan emosional yang tidak terikat oleh waktu, darah dan letak geografis. Bagaimanapun, yahudi dan segala perbuatannya kepada penduduk Palestina memang sudah tidak pantas dikatakan sebagai manusia, terlepas dari keterkaitan keyakinan, politik, maupun alasan-alasan lain yang melatar belakanginya. Melihat gambar-gambar, video-video yang mengabarkan kondisi di sana, saya kira semua manusia yang masih memiliki hati sepakat untuk mengatakannya sebagai sebuah kebiadaban dan juga akan timbul sebuah rasa simpati.
      Atas nama simpati pula, kemudian berkembang berbagai macam bentuk reaksi manusia. Ada yang kemudian menjadi sukarelawan, ada pula yang mengadakan aksi atas nama simpati. Kemudian tentunya akan timbul pertanyaan, bagaimana penyikapan yang terbaik atas hal ini. Menurut saya, masing-masing bisa mengambil sikap sesuai dengan kemampuannya. Kalau memang ia punya keahlian yang diperlukan untuk membantu keadaan di sana, semisal seorang dokter, kemudian ia memutuskan unruk pergi ke sana menjadi seorang sukarelawan kesehatan, saya kira itu akan sangat mulia, insya Allah. Dengan catatan, niat dan kondisinya memang membenarkan untuk itu.

      Nikah Belum Pasti Masuk Surga

      | | 0 komentar

      Lagi-lagi sebuah tulisan mengenai wanita dan pernikahan. Tergelitik saja, setelah membaca dua artikel milik dua orang teman, Laeliyatul Masruroh Nur: Kapan Menikah? dan juga Jazimah Al-Muhyi: UNTUK YANG TERCINTA: PARA LAJANGWATI. Sebenarnya, uneg-uneg ini sudah cukup lama parkir di hati dan pikiran, cuma baru-baru ini saja seperti dipantik lagi gara-gara hangatnya pembicaraan mengenai nikah (kayaknya, pembicaraan nikah memang akan selalu menjadi hot gossip :p). Ketahuilah bahwa untuk mulai mencurahkan pemikiran ini ke dalam tulisan, terasa sangat berat, tapi bismillah sajalah...
      Nampaknya, hidup ini akan selalu dipenuhi dengan pertanyaan yang kebanyakan terasa sangat basi karena berulang-ulang ditanyakan. Ketika kecil, masih imut-imut gitu, kita pasti ditanya, udah sekolah belum, umurnya berapa? Lalu, beranjak kita ke bangku sekolah, maka pertanyaan akan berganti, sekarang kelas berapa, rangking berapa, kapan ujian? bla..bla..bla.. Beranjak lagi, maka akan ditanya .. kapan lulus? mau ngelanjutin ke mana? ini sampai saat kita mau kuliah. Begitu kita udah kuliah, maka akan ada pertanyaan lagi, gimana kuliahnya? sudah punya  pacar belom? kapan lulusnya? Sesudah lulus kuliah, kita pun akan ditanya, sudah kerja di mana? dan...KAPAN NIKAH?..

      Cara Lain Menikmati Singkong dengan Praktis

      | | 0 komentar

      Ada cara baru makan singkong rebus yang aku tahu sewaktu aku kkn. Ya, ini masih serangkaian acara karena kami mendapatkan singkong sekarung itu. Mulanya, aku juga merasa agak aneh, takut rasanya aneh atau kurang enak gitu. Tetapi, ternyata oke juga kok. Mau tahu?
      Pertama-tama kita rebus singkong, tentunya setelah dibuang kulitnya dan dipotong-potong. Nah, setelah itu kita bisa menikmatinya dengan mentega dan gula pasir. Olesi dengan mentega, taburi atau lumuri dengan gula pasir, maka siaplah untuk kita santap. Mmm..yummy...^^

      Nadhor Lo itu untuk Apa sih?

      | | 1 komentar

      Sedikit koreksi bagi saya terutama, dan semoga bisa menjadi koreksi bagi kita semua. Masih berkaitan dengan permasalahan nikah, dalam tata cara yang sesuai dengan Islam, ada proses yang disebut dengan nadhor, yaitu melihat sang calon untuk lebih memberi kemantapan.
      Dalam nadhor ini, tentu saja akan banyak motivasi orang bernadhor, apakah sekedar main-main (curi-curi kesempatan) atau serius. Yang serius pun, beragam yang menjadi fokus. Memang, yang namanya nadhor itu untuk mencari kemantapan, dan ga salah juga kalau menjadikan faktor fisik sebagai parameter utamanya. Akan tetapi, setiap orang pasti mempunyai standar yang berbeda.

      Dont Measure from Cover

      | | 0 komentar

      Ini bukan soal buku, tetapi soal manusia. Memang susah untuk mengetahui dengan pasti kepribadian seseorang, karena itu semua letaknya di hati, dan hati itu hanya Allah -sebenarnya juga pemiliknya- lah yang tau. Itulah manusia, dengan segala keterbatasannya. Sehingga Allah pun memberikan rambu-rambunya pada orang-orang yang mengaku beriman agar mengenakan pakaian taqwa. Ya, pakaian yang menjaga dan memuliakan hamba-Nya.
      Pakaian sebagai salah satu parameter fisik yang memang telah ditetapkan oleh Pencipta kita, seharusnya ia menjadi sebuah cerminan atas sempurnanya penghambaan. Semakin seorang sadar akan tujuan hidupnya, semakin ia akan mengennal Tuhan, semakin ia mengenal Tuhan, semakin ia menerima dan dengan penuh kesadaran menjalankan aturan-aturanNya, termasuk di dalamnya soal pakaian. Namun, dewasa ini nampaknya sudah bergeser. Antara pakaian sebagai cerminan ketakwaan seseorang dengan nilai pakaian sebagai mode dan identitas simbolik. Saya bukan berbicara soal pakaian mini lo ya, justru saya berbicara soal pakaian takwa. Ya, pakaian takwa yang fungsinya kini sudah banyak bergeser. Wa bil khusus, saya bicara soal pakaian takwa bagi muslimah, karena pakaian takwa muslimah ini bisa dikatakan lebih memiliki kekhasan yang menonjol dibandingkan dengan busana takwanya pria.

      Mencari Jodoh itu Seperti Mencari Sepatu

      | | 0 komentar

      Sebenernya saya bingung, yang lebih tepat itu mencari jodoh seperti mencari sepatu atau mencari sepatu seperti mencari jodoh ya? hehe... okelah lets go talking2 about this. Terinspirasi dari tulisan-tulisan teman-teman sebelumnya seputar perjuangan penantian dan pencarian jodoh. Kebetulan, liburan tadi aku cari sepatu, yah..meski penuh perjuangan Alhamdulillah dapat yang pas. Penasaran ya apa hubungannya sepatu ama jodoh, tapi bagi temen-temen yang sudah mengenalku lebih dekat pasti ngerti,hohoho...
      Gini ceritanya, kakiku dan almost saudara2 ku (baik kandung maupun sepupu) punya bentuk yang unik, khususnya bagi yang perempuan. Karena kaki kami itu lebar-lebar dan panjang-panjang, jadi cukup sulit buat ndapetin sandal or sepatu model cewek. You know kan kalo pada umumnya model sepatu n sendal cewek itu kecil (sempit) dan nomor paling besar adalah 39-40 (kecil). Biar lebih jelasnya kukasih contoh gambarnya deh..




      Penting untuk Kuingat

      | | 0 komentar

      Tertundanya pemberian setelah engkau mengulang-ulang permintaan, janganlah membuatmu berpatah harapan. Allah menjamin pengabulan doa sesuai dengan apa yang Dia pilih buatmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri, dan pada saat yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau ingini.
      Tak terjadinya sesuatu yang dijanjikan, padahal waktunya telah tiba, janganlah sampai membuatmu ragu terhadap janji Allah itu. Supaya, yang demikian tidak mengaburkan pandangan mata batinmu dan memadamkan cahaya relung hatimu.

      Ringkasan Seputar Shalat Istikharah

      | | 0 komentar

      Sudah hampir tidur, tiba-tiba seorang teman bertanya tentang shalat istikharah. Mumpung inget barangkali ada baiknya bila saya tulis juga disini beberapa hal mengenai shalat istikharah:

      • Pelaksanaan shalat istikharah adalah shalat sunat dua rakaat  yang setelahnya kita membaca doa istikharah
      • Doa istikharah adalah sebagai berikut
                ((اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ)).



      Sate Singkong

      | | 1 komentar

      Singkat cerita, waktu aku KKn, pada suatu sore aku dan teman-teman putri lainnya "ngidam" singkong. Kemudian kami sms-lah teman-teman putra untuk pergi mencarikan singkong. Dan kami pun terkaget-kaget ketika tak berapa lama kemudian (tepatnya seusai salat magrib) kami mendapat kiriman sekarung singkong (haha...senang sekaligus mikir mau diapain). Akhirnya kami pun berburu resep-resep berbahan dasar singkong dari ibu kami masing-masing via sms, juga berburu di file-file kami. Dan, diantara sekian yang dicoba, sate singkong yang satu ini menjadi favorite adik-adik penggemar setia kami (halah..), ya walaupun membikinnya memang agak ribet, hehe..

      Bahan:
      • 1 kg singkong, parut, peras, buang airnya
      • 150 gr kelapa muda, parut memanjang
      • 250 gr gula pasir
      • 1 bks agar-agar warna putih
      • 1/2 sdt garam
      • pewarna merah
      • 20 buah tusuk sate

      Berbagai Khasiat Ubi dan Singkong

      | | 0 komentar

      KHASIAT UBI
      Kencing Manis :
      100 gram ubi jalar, 15 gram kulit labu bligo, dan 50 gram biji alpukat direbus dengan 1.000 cc air hingga trsisa 500 cc. Lalu disaring dan diminum airnya, sedangkan ubinya dimakan.
      Penyakit Kuning :
      200 gram ubi jalar merah, 30 gram daun serut atau mirten segar, dan madu secukupnya, direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Ramuan disaring dan diminum dua kali sehari.
      Rematik, Asam Urat, Pegal Linu :
      200 gram ubi jalar merah, 15 gram jahe merah, 10 gram jahe biasa, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, 1 jari kayu manis, 5 gram  biji pala, 10 butir merica, dan gula secukupnya direbus denga 1.500 cc air hingga tersisa 600 cc. Lalu airnya diminum dan ubinya di makan
      Keseleo dan Luka Memar :
      ubi jalar secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk. Tambahkan arak putih lalu oleskan pada tempat kaki yang sakit

      Hidup untuk Hidup

      | | 0 komentar


          Sekali lagi saya sedang ingin bermuhasabah tentang hidup. Ya, hidup. Karena Karena orang yang bijak adalah orang yang selalu dapat memetik hikmah dari setiap kejadian, baik itu kejadian yang penampakannya buruk maupun baik. Barangkali karena itulah, orang bijak akan selalu membuahkan pelajaran yang baik. Dan jika pelajaran-pelajaran baik yang selalu kita dapatkan, niscaya kesyukuran dan kesabaran itu akan lahir dalam diri kita.Karena itulah saya yakin kita ingin sekali bisa menjadi orang yang bijak itu.Orang yang hidupnya selalu belajar, dari tiap-tiap segmen yang dilaluinya. Orang yang belajar untuk hidup, melalui pengalamannya ia belajar untuk menjadi lebih baik.

      Istilah-istilah IT dalam bahasa arab (bagian 1)

      | | 1 komentar

      Materi ini saya ambil dari ringkasan madah hasib ali (cict1023) yang diajarkan di Al Madinah International University, semoga bermanfaat.


      المصطلحات(1)

      الحاسب Computer 
      جهاز إلكتروني له القابلية على تخزين واسترجاع ومعالجة البيانات، وقابل للبرمجة بإيعازات Instructions يمكنه تنفيذها وتذكرها.

      الخوارزمية Algorithm
      هي وصف تفصيلي بالخطوات لإجراء مَهمَّة حسابية أو نقل لبيانات مثلا. وفي العادة تكتب الخوارزمية أولا ثم تترجم إلى برنامج.

      دورة معالجة المعلومات Information Processing Cycle
      هي العمليات الأساسية الأربع التي يقوم بها الحاسب: الإدخال والمعالجة والإخراج والتخزين.

      تقنيات المعلومات Information Technology (IT) 
      هي أدوات تُعِينُ الإنسان في تعامله مع المعلومات ومعالجتها.

      الأجهزة المتوافقة مع IBM (IBM-compatible) مصطلح يعني أن بإمكان الجهاز تشغيل أي برنامج program أو أي جهاز ملحق peripheral يعمل أصلا مع أجهزة IBM.