Nikah Belum Pasti Masuk Surga

| | 0 komentar

Lagi-lagi sebuah tulisan mengenai wanita dan pernikahan. Tergelitik saja, setelah membaca dua artikel milik dua orang teman, Laeliyatul Masruroh Nur: Kapan Menikah? dan juga Jazimah Al-Muhyi: UNTUK YANG TERCINTA: PARA LAJANGWATI. Sebenarnya, uneg-uneg ini sudah cukup lama parkir di hati dan pikiran, cuma baru-baru ini saja seperti dipantik lagi gara-gara hangatnya pembicaraan mengenai nikah (kayaknya, pembicaraan nikah memang akan selalu menjadi hot gossip :p). Ketahuilah bahwa untuk mulai mencurahkan pemikiran ini ke dalam tulisan, terasa sangat berat, tapi bismillah sajalah...
Nampaknya, hidup ini akan selalu dipenuhi dengan pertanyaan yang kebanyakan terasa sangat basi karena berulang-ulang ditanyakan. Ketika kecil, masih imut-imut gitu, kita pasti ditanya, udah sekolah belum, umurnya berapa? Lalu, beranjak kita ke bangku sekolah, maka pertanyaan akan berganti, sekarang kelas berapa, rangking berapa, kapan ujian? bla..bla..bla.. Beranjak lagi, maka akan ditanya .. kapan lulus? mau ngelanjutin ke mana? ini sampai saat kita mau kuliah. Begitu kita udah kuliah, maka akan ada pertanyaan lagi, gimana kuliahnya? sudah punya  pacar belom? kapan lulusnya? Sesudah lulus kuliah, kita pun akan ditanya, sudah kerja di mana? dan...KAPAN NIKAH?..

Cara Lain Menikmati Singkong dengan Praktis

| | 0 komentar

Ada cara baru makan singkong rebus yang aku tahu sewaktu aku kkn. Ya, ini masih serangkaian acara karena kami mendapatkan singkong sekarung itu. Mulanya, aku juga merasa agak aneh, takut rasanya aneh atau kurang enak gitu. Tetapi, ternyata oke juga kok. Mau tahu?
Pertama-tama kita rebus singkong, tentunya setelah dibuang kulitnya dan dipotong-potong. Nah, setelah itu kita bisa menikmatinya dengan mentega dan gula pasir. Olesi dengan mentega, taburi atau lumuri dengan gula pasir, maka siaplah untuk kita santap. Mmm..yummy...^^

Nadhor Lo itu untuk Apa sih?

| | 1 komentar

Sedikit koreksi bagi saya terutama, dan semoga bisa menjadi koreksi bagi kita semua. Masih berkaitan dengan permasalahan nikah, dalam tata cara yang sesuai dengan Islam, ada proses yang disebut dengan nadhor, yaitu melihat sang calon untuk lebih memberi kemantapan.
Dalam nadhor ini, tentu saja akan banyak motivasi orang bernadhor, apakah sekedar main-main (curi-curi kesempatan) atau serius. Yang serius pun, beragam yang menjadi fokus. Memang, yang namanya nadhor itu untuk mencari kemantapan, dan ga salah juga kalau menjadikan faktor fisik sebagai parameter utamanya. Akan tetapi, setiap orang pasti mempunyai standar yang berbeda.

Dont Measure from Cover

| | 0 komentar

Ini bukan soal buku, tetapi soal manusia. Memang susah untuk mengetahui dengan pasti kepribadian seseorang, karena itu semua letaknya di hati, dan hati itu hanya Allah -sebenarnya juga pemiliknya- lah yang tau. Itulah manusia, dengan segala keterbatasannya. Sehingga Allah pun memberikan rambu-rambunya pada orang-orang yang mengaku beriman agar mengenakan pakaian taqwa. Ya, pakaian yang menjaga dan memuliakan hamba-Nya.
Pakaian sebagai salah satu parameter fisik yang memang telah ditetapkan oleh Pencipta kita, seharusnya ia menjadi sebuah cerminan atas sempurnanya penghambaan. Semakin seorang sadar akan tujuan hidupnya, semakin ia akan mengennal Tuhan, semakin ia mengenal Tuhan, semakin ia menerima dan dengan penuh kesadaran menjalankan aturan-aturanNya, termasuk di dalamnya soal pakaian. Namun, dewasa ini nampaknya sudah bergeser. Antara pakaian sebagai cerminan ketakwaan seseorang dengan nilai pakaian sebagai mode dan identitas simbolik. Saya bukan berbicara soal pakaian mini lo ya, justru saya berbicara soal pakaian takwa. Ya, pakaian takwa yang fungsinya kini sudah banyak bergeser. Wa bil khusus, saya bicara soal pakaian takwa bagi muslimah, karena pakaian takwa muslimah ini bisa dikatakan lebih memiliki kekhasan yang menonjol dibandingkan dengan busana takwanya pria.

Mencari Jodoh itu Seperti Mencari Sepatu

| | 0 komentar

Sebenernya saya bingung, yang lebih tepat itu mencari jodoh seperti mencari sepatu atau mencari sepatu seperti mencari jodoh ya? hehe... okelah lets go talking2 about this. Terinspirasi dari tulisan-tulisan teman-teman sebelumnya seputar perjuangan penantian dan pencarian jodoh. Kebetulan, liburan tadi aku cari sepatu, yah..meski penuh perjuangan Alhamdulillah dapat yang pas. Penasaran ya apa hubungannya sepatu ama jodoh, tapi bagi temen-temen yang sudah mengenalku lebih dekat pasti ngerti,hohoho...
Gini ceritanya, kakiku dan almost saudara2 ku (baik kandung maupun sepupu) punya bentuk yang unik, khususnya bagi yang perempuan. Karena kaki kami itu lebar-lebar dan panjang-panjang, jadi cukup sulit buat ndapetin sandal or sepatu model cewek. You know kan kalo pada umumnya model sepatu n sendal cewek itu kecil (sempit) dan nomor paling besar adalah 39-40 (kecil). Biar lebih jelasnya kukasih contoh gambarnya deh..




Penting untuk Kuingat

| | 0 komentar

Tertundanya pemberian setelah engkau mengulang-ulang permintaan, janganlah membuatmu berpatah harapan. Allah menjamin pengabulan doa sesuai dengan apa yang Dia pilih buatmu, bukan menurut apa yang engkau pilih sendiri, dan pada saat yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau ingini.
Tak terjadinya sesuatu yang dijanjikan, padahal waktunya telah tiba, janganlah sampai membuatmu ragu terhadap janji Allah itu. Supaya, yang demikian tidak mengaburkan pandangan mata batinmu dan memadamkan cahaya relung hatimu.

Ringkasan Seputar Shalat Istikharah

| | 0 komentar

Sudah hampir tidur, tiba-tiba seorang teman bertanya tentang shalat istikharah. Mumpung inget barangkali ada baiknya bila saya tulis juga disini beberapa hal mengenai shalat istikharah:

  • Pelaksanaan shalat istikharah adalah shalat sunat dua rakaat  yang setelahnya kita membaca doa istikharah
  • Doa istikharah adalah sebagai berikut
          ((اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ)).



Sate Singkong

| | 1 komentar

Singkat cerita, waktu aku KKn, pada suatu sore aku dan teman-teman putri lainnya "ngidam" singkong. Kemudian kami sms-lah teman-teman putra untuk pergi mencarikan singkong. Dan kami pun terkaget-kaget ketika tak berapa lama kemudian (tepatnya seusai salat magrib) kami mendapat kiriman sekarung singkong (haha...senang sekaligus mikir mau diapain). Akhirnya kami pun berburu resep-resep berbahan dasar singkong dari ibu kami masing-masing via sms, juga berburu di file-file kami. Dan, diantara sekian yang dicoba, sate singkong yang satu ini menjadi favorite adik-adik penggemar setia kami (halah..), ya walaupun membikinnya memang agak ribet, hehe..

Bahan:
  • 1 kg singkong, parut, peras, buang airnya
  • 150 gr kelapa muda, parut memanjang
  • 250 gr gula pasir
  • 1 bks agar-agar warna putih
  • 1/2 sdt garam
  • pewarna merah
  • 20 buah tusuk sate

Berbagai Khasiat Ubi dan Singkong

| | 0 komentar

KHASIAT UBI
Kencing Manis :
100 gram ubi jalar, 15 gram kulit labu bligo, dan 50 gram biji alpukat direbus dengan 1.000 cc air hingga trsisa 500 cc. Lalu disaring dan diminum airnya, sedangkan ubinya dimakan.
Penyakit Kuning :
200 gram ubi jalar merah, 30 gram daun serut atau mirten segar, dan madu secukupnya, direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Ramuan disaring dan diminum dua kali sehari.
Rematik, Asam Urat, Pegal Linu :
200 gram ubi jalar merah, 15 gram jahe merah, 10 gram jahe biasa, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, 1 jari kayu manis, 5 gram  biji pala, 10 butir merica, dan gula secukupnya direbus denga 1.500 cc air hingga tersisa 600 cc. Lalu airnya diminum dan ubinya di makan
Keseleo dan Luka Memar :
ubi jalar secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk. Tambahkan arak putih lalu oleskan pada tempat kaki yang sakit