Sudahkah Kita Ikhlas?

| |



Pernah dengar kalimat ini, ?
"Menasihati itu harus dari hati, sebab hati hanya bisa disentuh dengan hati"

Walaupun kalimat tersebut abstrak, tapi saya menyetujuinya, juga barangkali sebagian besar pembaca setuju atas pernyataan itu. Akan tetapi, sebagian mungkin masih merasa maknanya sangat abstrak dan sulit untuk dipahami. Nah, semalam, saya mendengarkan sebuah rekaman kajian yang berjudul "Berdakwah dengan Hati". Materi tersebut terdiri dari beberapa part rekaman file mp3. Dan yang baru sempat saya dengarkan adalah file part 1, yang menerangkan tentang ikhlas dalam berdakwah.

Ya, ikhlas. Itulah penjelasan dari kalimat hati hanya dapat disentuh dengan hati, khususnya dalam rangka nasihat-menasihati. Kita tahu bahwa ikhlas itu letaknya di dalam hati, dan hanya hati dalam kondisi sehat lah yang dapat mencapai ikhlas -biidznillah-. Ustad Abdullah Zen dalam kajian tersebut menerangkan mengenai ikhlas dalam berdakwah. Ikhlas dapat membuat nasihat atau ajakan lebih diterima oleh objeknya. 


Orang yang ikhlas akan menjadi orang yang dicintai Allah. Beginilah penjelasan dari sebuah hadith. Bila Allah mencintai seorang hambaNya, maka IA akan memanggil malaikat jibril untuk mengumumkan kepada penduduk langit bahwa Allah mencintai fulan. Tidak hanya sampai disitu, Allah pun akan menjadikan seluruh makhlukNya di bumi menerima dan mencintai fulan tersebut. Subhanallah. 

Jadi, bila selama ini masih lebih banyak yang tidak dapat menerima nasihat maupun ajakan kita dalam kebaikan, hendaknya kita menengok hati kita, niat kita. Sudahkah kita ikhlas?

*sebuah catatan untuk mengikat makna, pengingat untuk diri sendiri (tolong kalau ada yg hapal hadithnya....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar