CirenG

| | 0 komentar

Bahan :

  • aci, alias tepung kanji
  • tepung terigu sedikit (kira-kira 2sdm)
  • onclang
  • bawang putih, merica, garam 
  • air panas secukupnya

Cara:
 bawang, merica n garam dihaluskan alias diuleg
campurkan bumbu di atas juga onclang yang udah dipotong-potong ke adonan aci
tambahkan terigu
beri air panas pelan-pelan sambil diuleni, hati-hati jangan sampai keenceran
ambil adonan dan bentuk sesuai keinginan untuk digoreng
angkat dan siap disajikan

tips :
agar adonan cireng ini tahan lama, adonan itu diguling-gulingkan sehingga membentuk seperti gelindingan galantin (tau kan maksud saya?) lalu masukkan ke dalam plastik, rapatkan dan masukkan ke dalam lemari es

lumpia isi sayur

| | 0 komentar

bahan :
kulit lumpia,wortel,tauge,seledri,bawang,brambang,garam,merica,susu kental manis putih,1btr telur

cara :
bwg,brambg,wortel,seledri dicacah
telur kocok lepas
susu 1sct diseduh 3/4 gelas
tumis brambg,bwg sampai harum dan layu
masukkan wortel,tauge,seledri
tambah merica n garam
aduk2 sampai rata dan wortel empuk
tambah telur,sisakan telur sdkit utk ngelem
tambah susu,aduk rata sampe ngental,matikan api,biarkn agak dingin
bungkus adonan dg kulit
goreng

Sudah Siap Nikah ? Ciyus?

| | 0 komentar

(Miapah? hehehe...)


Catatan ini ditujukan untuk orang2 yang sudah nikah (termasuk diriku) sebagai koreksi diri, juga untuk orang2 yang belum nikah untuk mempersiapkan diri.

Langsung aja, karena aku lagi bingung basa-basi. Saat ini dalam benak pikiranku (masih) mengatakan bahwa kebanyakan provokasi menikah muda belum dilakukan secara tepat. Kenapa? Karena kebanyakan hanya memberi provokasi pacaran setelah nikah, bukan menikahnya itu sendiri dan juga konsekuensinya yaitu sebuah kehidupan baru bernama rumah tangga.

Menurutku, (kamu boleh setuju boleh tidak, tapi tidak boleh protes!:p) kesiapan seseorang untuk menikah itu akan melewati tahapan-tahapan sebagai berikut:

Menjaga Silaturahmi

| | 0 komentar

Seuntai kata-kata dari salah seorang guruku tadi siang menjawab celah keraguanku. Menjaga hubungan baik itu perlu, bukan hanya untuk kita tetapi lebih untuk generasi penerus kita (baca : anak). 

Aku percaya bahwa hubungan baik yang telah terbangun dengan teman-teman semestinya tetap dijaga, gak peduli kita sekarang jadi apa, dimana, dan mereka jadi apa, di mana. Aku percaya itu, oleh karenanya aku paling tidak suka jika sebuah pertemanan harus bubar karena alasan yang tidak jelas. Misalnya dulu semasa masih kuliah ketika mahasiswa didera pergolakan idealisme, seringkali karena berpindah kelompok memutuskan hubungan pertemanan. 

عريضة

| | 0 komentar

ولد صالح و الاسرة مباركة
كتب
بيت العلم
الحج
|
الجنة

*وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً*

شكراً لك ~ ♥

| | 0 komentar


Mereka yang mungkin tidak pernah kita lirik...
Sudahkah kita berterima kasih?


Dakwah atau Berdagang?

| | 0 komentar

Ini bukan soal dakwah lewat jualan, tetapi ini soal dakwah itu sendiri.

Setau saya, dakwah artinya mengajak, mengajak pada kebenaran. Namun, saya sering merasakan orang-orang yang mengaku berdakwah itu seperti orang berdagang. Pasalnya, mereka menjadikan tolak ukur keberhasilan dakwah dari hal-hal yang lebih bersifat material, seperti banyaknya "anggota komunitas", apakah orang tersebut sudah memakai "seragam" yang sama dengan mereka, dan semacamnya. Hal tersebut juga bukan menyudutkan "jamaah" manapun, tetapi saya melihat "benang merah" itu terjadi di hampir semua jamaah.

Agama dan Pengetahuan

| | 0 komentar

Keduanya tidak bertentangan. Sejarah mencatat perpecahan nashoroh yang diakibatkan pengetahuan. Allah menunjukkan kembali cahaya melalui Muhammad sallallahu'alaihi wassalam. Sekarang kenapa nampak gejala-gejala ingin mengkontraversikan agama dan pengetahuan?

Allah, berilah kami petunjuk