Mengenal Nasab Rasulullah -shallallahu 'alaihi wassalam-

| |

Sering tanpa kita sadari kita telah menghapal banyak nama, entah itu tokoh ilmuwan, pahlawan maupun artis-artis yang sebenernya ga penting untuk dihapal. Kadang saya pun berpikir, andai saja ada sebuah alat yang bisa men-delete data-data ga penting dalam memory otakku. Begitu banyaknya nama yang tanpa kita sadari telah kita hapal, tak jarang kita malah sangat sedikit mengetahui sejarah Rasulullah Muhammad sallallahu 'alaihi wassalam yang tak kurang dari 9 kali sehari semalam kita mengaku-ngaku atas komitmen kita dalam ucapan syahadat (pada tasyahud shalat-shalat kita). Untuk itu saya mencoba untuk memaksakan diri menyelami lembaran-lembaran shirah beliau sallallahu 'alaihi wassalam (tentu dengan penuh perjuangan, bayangkan 5 halaman terbaca tidurnya hampir 45 menit, hehe..). Berikut bagian pertama hasil resume yang coba saya buat dari hasil belajar saya. 
Secara ringkas, nasab beliau -shallallahu 'alaihi wassalam- dari kakek beliau adalah sebagai berikut:

Berikut ini adalah  beberapa penjelasan ringkasnya
  • Nasab beliau yang disepakati oleh jumhur ulama hingga Adnan yaitu: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib/Syaibah bin Hasyim/Amru bin Abdu Manaf/ AlMughirah bin Qushay/Zaid bin Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr/Quraisy bin Malik bin An Nadhr/Qais bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah/Amir bin Ilyas bin Mudhai bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan
  • Hasyim memiliki 4 orang putra : Asad, Abu shaify, Nadhiah, Abdul Muthalib dan 5 orang putri : Asy Syifa', Khalidah, Dhaifah, Ruqayyah, Jannah
  • Rasulullah -shallallahu 'alaihi wassalam- lahir di hari senin pagi 9 Rabi'ul Awwal (20 atau 22 April 571 M) pada permulaan tahun terjadinya peristiwa gajah, 40 tahun setelah kekuasaan Kisra Anusyirwan. Nama Muhammad diberikan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, saat itu nama Muhammad adalah nama yang asing bagi bangsa Arab. Sedangkan ayah beliau wafat di usia 25 tahun sebelum beliau lahir. Ibu beliau pun wafat saat beliau berusia 6 tahun di Abwa' saat perjalanan pulang mengunjungi kuburan ayahnya di Yastrib. Sepeninggal ibunya, beliau dirawat oleh kakeknya, yang akhirnya Abdul Muthalib pun wafat saat beliau berusia 8 tahun. Sepeninggal kakeknya, beliau dirawat oleh pamannya Abu Thalib.
  • Beliau memiliki beberapa saudara sepersusuan, yaitu dari Tsuwaibah (hamba sahaya Abu Lahab): Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abu Salamah bin Abdul Asad Al Makhzumi serta dari Halimah bin Abu Dzu'aib dari bani Sa'id bin Bakr : Abdullah bin Al Harits, Anisah binti Al Harits, Hudzaifah/ Judzamah binti Al Harits/ Asy Syaima' juga Hamzah bin Abdul Muthalib.
  • Paman-paman Nabi -shallallahu 'alaihi wassalam dalam memperlakukan beliau dan memperlakukan Rabb beliau -Azza wa jalla- terbagi menjadi tiga: yang beriman dan berjihad bersama beliau yaitu Abbas bin Abdul Muthalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib, yang mendukung tetapi tetap dalam kekufuran yaitu Abu Thalib, serta yang memusuhi dan menentang yaitu Abu Lahab yang Allah menjadikan sebuah kisahnya khusus dalam surat Al Lahab.
  • Pada usianya yang ke-25 beliau menikahi Khadijah binti Khuwailid dan darinya putra-putri beliau : Al Qashim/Abul Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah/ Ath Thayib/ Ath Thahir. Selain itu seorang anak bernama Ibrahim dari Maria Al Qibtiyah. Semua putra beliau wafat saat masih kecil, dan semua putri beliau wafat saat beliau masih hidup kecuali Fathimah yang kemudian wafat tak berapa lama setelah beliau wafat.
Sumber-sumber:
1. Sirah Nabawiyah, Pustaka Kautsar, Syaikh Shafiyyurrahman AL Mubarakfury
2. Tafsir Juz Amma, Darul Falah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar