Lagi-lagi sebuah tulisan mengenai wanita dan pernikahan. Tergelitik saja, setelah membaca dua artikel milik dua orang teman, Laeliyatul Masruroh Nur: Kapan Menikah? dan juga Jazimah Al-Muhyi: UNTUK YANG TERCINTA: PARA LAJANGWATI. Sebenarnya, uneg-uneg ini sudah cukup lama parkir di hati dan pikiran, cuma baru-baru ini saja seperti dipantik lagi gara-gara hangatnya pembicaraan mengenai nikah (kayaknya, pembicaraan nikah memang akan selalu menjadi hot gossip :p). Ketahuilah bahwa untuk mulai mencurahkan pemikiran ini ke dalam tulisan, terasa sangat berat, tapi bismillah sajalah...
Nampaknya, hidup ini akan selalu dipenuhi dengan pertanyaan yang kebanyakan terasa sangat basi karena berulang-ulang ditanyakan. Ketika kecil, masih imut-imut gitu, kita pasti ditanya, udah sekolah belum, umurnya berapa? Lalu, beranjak kita ke bangku sekolah, maka pertanyaan akan berganti, sekarang kelas berapa, rangking berapa, kapan ujian? bla..bla..bla.. Beranjak lagi, maka akan ditanya .. kapan lulus? mau ngelanjutin ke mana? ini sampai saat kita mau kuliah. Begitu kita udah kuliah, maka akan ada pertanyaan lagi, gimana kuliahnya? sudah punya pacar belom? kapan lulusnya? Sesudah lulus kuliah, kita pun akan ditanya, sudah kerja di mana? dan...KAPAN NIKAH?..