Kemerdekaan Manusia

| |

Barangkali ada yang pernah mendengar atau bahkan menjadi seorang yang pro terhadap sebuah pernyataan bahwasanya haram bagi manusia untuk berbicara "saya manusia merdeka". Adapun saya disini bukanlah membantah atau apapun namanya, saya hanya mengkritisi, untuk apa keharaman itu dipergunakan.Mungkin akan banyak yang tidak setuju atau bahkan menghujat. Sekali lagi saya hanya mengungkapkan pendapat, yang jika memang salah semoga Alloh sudi mengampuni. Lalu, mengapa saya mempertanyakan status keharamannya? Karena saya pun bertanya apakah haram disini haram yang diterapkan secara mutlak atau bagaimana? lebih jauh, apakah keharaman ini untuk makna harfiah kalimat secara baku atau definisi kalimat yang benar2 menyangkut aqidah?
Barangkali, memang saya sedikit dipengaruhi oleh pemikiran bebas yang abstrak. Tapi terus terang kadang saya merasa, pernyataan haram ini seolah-olah malah dimanfaatkan untuk mengikat komitmen seseorang pada suatu hal yang sifatnya duniawi dan penuh dengan relativitas. Misalnya, keterikatan seseorang pada sebuah grup lantas mengatasnamakan substansi dari aqidah itu sendiri seolah menjadikan keharaman tersebut menjadi dalil yang kuat. 

Bagi saya, memanglah manusia itu tidak merdeka secara mutlak, karena diatas semua kebebasan kebebasan yang manusia punya, sejatinya ia tetaplah seorang hamba, abdullah. Maka bagi saya, penghambaan yang murni kepada Allah ta'ala adalah bentuk kemerdekaan manusia itu sendiri, kemerdekaan pada tingkat tertinggi. Karena, jika manusia telah tunduk setunduk-tunduknya kepada RabbNya, maka ia tak akan terikat dan terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat duniawi.
Wallahu a'lam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar