(Miapah? hehehe...)
Catatan ini
ditujukan untuk orang2 yang sudah nikah (termasuk diriku) sebagai
koreksi diri, juga untuk orang2 yang belum nikah untuk mempersiapkan
diri.
Langsung aja, karena aku lagi bingung basa-basi. Saat ini dalam benak pikiranku (masih) mengatakan bahwa kebanyakan provokasi menikah muda belum dilakukan secara tepat. Kenapa? Karena kebanyakan hanya memberi provokasi pacaran setelah nikah, bukan menikahnya itu sendiri dan juga konsekuensinya yaitu sebuah kehidupan baru bernama rumah tangga.
Menurutku, (kamu boleh setuju boleh tidak, tapi tidak boleh protes!:p) kesiapan seseorang untuk menikah itu akan melewati tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Siap Pacaran
Yang mengaku siap nikah tapi hanya menginginkan senang-senangnya aja, itu tidak jauh berbeda hanya siap pacaran saja.
2. Siap Kawin
Kawin, mengacu pada hubungan biologis. Banyak orang pacaran di luar nikah yang sejatinya belum siap untuk hal ini. Sebagian yang lain ada juga yang memakai kedok menikah, padahal kesiapannya hanya sebatas hal ini saja.
3. Siap Menikah dan berumah tangga
Inilah tahapan seseorang yang sudah benar-benar ciyus siap nikah. Memang tidak mudah, karena kehidupan berumah tangga adalah sebuah kehidupan yang kompleks. Bisa dibilang berumah tangga adalah sebuah langkah/lompatan hidup manusia untuk hidup yang sebenarnya. Hampir setiap orang kalau ditantang mengenai hal ini tidak bisa menjawab siap 100%, termasuk aku ketika dulu ditanya bapak setelah menerima lamaran dari lelaki yang sekarang menjadi suamiku. Mungkin, kalau nunggu 100% siap, kita tidak pernah bisa menjawab siap. Tetapi, kesiapan ini bisa diusahakan, dengan menggali ilmunya, juga belajar (mengamati) dari orang-orang yang sudah lama menjalani kehidupan berumah tangga, dan memohon bimbingan kepada Allah Ta'ala.
Jadi, apa benar sudah siap menikah? ciyus?
Langsung aja, karena aku lagi bingung basa-basi. Saat ini dalam benak pikiranku (masih) mengatakan bahwa kebanyakan provokasi menikah muda belum dilakukan secara tepat. Kenapa? Karena kebanyakan hanya memberi provokasi pacaran setelah nikah, bukan menikahnya itu sendiri dan juga konsekuensinya yaitu sebuah kehidupan baru bernama rumah tangga.
Menurutku, (kamu boleh setuju boleh tidak, tapi tidak boleh protes!:p) kesiapan seseorang untuk menikah itu akan melewati tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Siap Pacaran
Yang mengaku siap nikah tapi hanya menginginkan senang-senangnya aja, itu tidak jauh berbeda hanya siap pacaran saja.
2. Siap Kawin
Kawin, mengacu pada hubungan biologis. Banyak orang pacaran di luar nikah yang sejatinya belum siap untuk hal ini. Sebagian yang lain ada juga yang memakai kedok menikah, padahal kesiapannya hanya sebatas hal ini saja.
3. Siap Menikah dan berumah tangga
Inilah tahapan seseorang yang sudah benar-benar ciyus siap nikah. Memang tidak mudah, karena kehidupan berumah tangga adalah sebuah kehidupan yang kompleks. Bisa dibilang berumah tangga adalah sebuah langkah/lompatan hidup manusia untuk hidup yang sebenarnya. Hampir setiap orang kalau ditantang mengenai hal ini tidak bisa menjawab siap 100%, termasuk aku ketika dulu ditanya bapak setelah menerima lamaran dari lelaki yang sekarang menjadi suamiku. Mungkin, kalau nunggu 100% siap, kita tidak pernah bisa menjawab siap. Tetapi, kesiapan ini bisa diusahakan, dengan menggali ilmunya, juga belajar (mengamati) dari orang-orang yang sudah lama menjalani kehidupan berumah tangga, dan memohon bimbingan kepada Allah Ta'ala.
Jadi, apa benar sudah siap menikah? ciyus?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar