Kali ini as author diriku mo cerita sejarah ketemunya nama ummu hafidh (walah..ribet pisan:p). But, sebelum bercerita ke sana, mungkin ada baiknya kusampaikan tentang nama kunyah itu sendiri, selengkapnya dapat dibaca tentang nama kunyah. (daripada aku salah ngejelasin langsung liat di link nya aja yah..hehe:p)
Karya Anak Menoreh (hasil paparazi tersembunyi)
Diposting oleh Ummu Hafidh | 08.28 | 0 komentarLabel: anak, apresiasi, cinta, pantun
Antara Fitnah dan Fitrah
Diposting oleh Ummu Hafidh | 21.49 | 0 komentarLabel: opini-opini
Fitnah dan Fitrah...diantara keduanya ada yang disebut syubhat..Di jaman yang se abu-abu ini sepertinya sangat kesulitan untuk membedakan yang mana fitnah yang mana fitrah..keduanya telah kabur maknanya...
Apa Yang Kamu Cari?
Diposting oleh Ummu Hafidh | 21.20 | 0 komentarLabel: opini-opini
Semua orang pasti mendambakan keikhlasan dalam tiap langkahnya, pada tiap apa yang terjadi dalam hidupnya. Petuah-petuah tentang Ikhlas banyak bertebaran di mana-mana, sering kita dengar bahkan mungkin sering kita nasihatkan untuk orang lain. Tapi sungguh, ikhlas itu tidaklah mudah...
Hati-Hati dengan Ikhwan Tipiss
Diposting oleh Ummu Hafidh | 12.56 | 0 komentarLabel: opini-opini
Ikhwan tipiss???
Istilah ikhwan tipiss memang bid'ah alias sesuatu yang baru di mana istilah ini sangat cocok digunakan untuk menyebut ikhwan (baca: lelaki) khususnya lelaki muslim yang telah mengakui dirinya mengenal Islam yang benar di mana antara ilmu dan amalnya masih mengalami ketimpangan.
Alhamdulillah atas kenikmatan yang diberikan oleh Alloh berupa perkembangan teknologi sehingga memungkinkan kemudahan2 bagi kita dalam mengakses ilmu-ilmu agama, semakin banyaklah pintu- pintu hidayah yang terbuka untuk kita.
Akan tetapi salah satu dampak yang kurang baik terhadap maraknya jalan informasi pengetahuan akan ilmu agama adalah tumbuhnya para penuntut ilmu yang akhirnya dia menuntut ilmu secara acak, tidak runtut. Hal ini dapat berakibat terhadap cara berpikirnya alias pemahamannya. Runtut berpikir dia dalam memahami agama bisa jadi tidak benar, karna dia mengambil ilmu secara acak, belum lagi jika ia hanya memanfaatkan waktu luang saja untuk menuntut ilmu.
Dampak negatif akan lebih parah jika ternyata si penuntut ilmu hanya "hobby" mengumpulkan ilmu saja tanpa ada usaha untuk mengamalkannya. Atau sebaliknya, bisa saja karna ilmunya sudah "sangat menumpuk" lalu ia bingung untuk memulai mengamalkannya dari mana.
Adapun fenomena ikhwan tipiss yang paling tipiss adalah di mana ia hanya berputar2 pada masalah golongan saja dan merasa golongannya lah yang paling benar dengan disertai tindakan2 kekejaman seperti mengeluarkan isi "kebun binatang" atau perkataan olokan lain yang sama sekali tidak mencerminkan dia adalah seorang muslim.
Wallahu a'lam. Sesungguhnya fenomena tipiss tidaklah hanya milik ikhwan memang, sangat memungkinkan pula terjadi sebaliknya, yaitu adanya akhwat tipiss. Kehati2an alias waspada wajib dipunyai oleh kedua pihak baik ikhwan maupun akhwat. Apalagi jika menyangkut soal "masa depan" alias pernikahan.
Alhamdulillah atas kenikmatan yang diberikan oleh Alloh berupa perkembangan teknologi sehingga memungkinkan kemudahan2 bagi kita dalam mengakses ilmu-ilmu agama, semakin banyaklah pintu- pintu hidayah yang terbuka untuk kita.
Akan tetapi salah satu dampak yang kurang baik terhadap maraknya jalan informasi pengetahuan akan ilmu agama adalah tumbuhnya para penuntut ilmu yang akhirnya dia menuntut ilmu secara acak, tidak runtut. Hal ini dapat berakibat terhadap cara berpikirnya alias pemahamannya. Runtut berpikir dia dalam memahami agama bisa jadi tidak benar, karna dia mengambil ilmu secara acak, belum lagi jika ia hanya memanfaatkan waktu luang saja untuk menuntut ilmu.
Dampak negatif akan lebih parah jika ternyata si penuntut ilmu hanya "hobby" mengumpulkan ilmu saja tanpa ada usaha untuk mengamalkannya. Atau sebaliknya, bisa saja karna ilmunya sudah "sangat menumpuk" lalu ia bingung untuk memulai mengamalkannya dari mana.
Adapun fenomena ikhwan tipiss yang paling tipiss adalah di mana ia hanya berputar2 pada masalah golongan saja dan merasa golongannya lah yang paling benar dengan disertai tindakan2 kekejaman seperti mengeluarkan isi "kebun binatang" atau perkataan olokan lain yang sama sekali tidak mencerminkan dia adalah seorang muslim.
Wallahu a'lam. Sesungguhnya fenomena tipiss tidaklah hanya milik ikhwan memang, sangat memungkinkan pula terjadi sebaliknya, yaitu adanya akhwat tipiss. Kehati2an alias waspada wajib dipunyai oleh kedua pihak baik ikhwan maupun akhwat. Apalagi jika menyangkut soal "masa depan" alias pernikahan.
Download
Diposting oleh Ummu Hafidh | 20.57 |Label: agama, anak, angka, belajar, download, dzikir, hijaiyahdoa, istri, kitab, panduan, rumah tangga, solat, suami, video
Langganan:
Postingan (Atom)